Sabtu, 31 Agustus 2013

PERJALANAN SEBUAH KEPUTUSAN




Bismillahirrahmanirrahim..
.
Mungkinkah bisa? ....  aku masuk ke dalam hati  berpenghuni
Meski ia hanyalah ilusi, yang terbawa dari masa2 terlewati..
Bagaimana bisa aku bersikeras untuk masuk, sedangkan pemilik kediaman tidak akan mempersilakan aku duduk?

Mungkin aku harus bangun dari segala mimpi..
Seringkali yang tersedia bukan untuk dimiliki..
Pilihanku hanya, memperjuangkanmu hingga letih atau mempersiapkan diri untuk kemudian pergi..
Ada saat2 dimana sudah tidak memungkinkan lagi untuk memperjuangkan
..
Tak ada artinya menunggu padahal kamu bukanlah untuk kutunggu?
 Tidak mungkin aku memiliki sesuatu yang tidak diperuntukkan bagiku?
Jika aku memutuskan untuk angkat kaki, itu artinya aku tidak ingin mempertahankan
Ketika  segalanya usai,  kau bukan lagi sesuatu yang ingin aku gapai..

Takdir kita bukan saling mencari dan melengkapi..
Mungkin bahagiamu sudah Tuhan rancang bersama yang lain..
Kebahagiaanku juga pasti sudah disediakan sebaik mungkin..
Kau kulepaskan sebagai hati yang ingin aku pilih dan kuharap bisa membuatnya pulih
..
Namun kini, ku biarkan berlabuh ke manapun kau mau..
Karena di titik ini, aku sudah dengan pasti mampu melepaskan dan merelakan..
Mari pergi dan cari bahagia kita sendiri..
Agar  bila ada yang datang dapat menemukan jalannya
Dialah jodoh yang telah ditentukan_NYA..

PENGHUNI SUDUT GELAPKU


puisi imajiner untuk seorang sahabat

Aku takut bayangan mu jadi Tuhanku
Aku takut bayangan mu jadi pengganti malamku
Aku takut bayanganmu jadi mimpi-mimpiku
Aku takur bayanganmu jadi sisi buta diriku

Hari-hari dan malam panjang kita
Adalah hari dan malam terpanjang
Yang pernah kulalui
Hadir mu pernah seperti helaan nafas
Mengiring jantungku berdetak

Sedangkan dengan muhrimku dulu
Tak pernah selekat ini
Tak pernah sedalam ini
Tak pernah sedekat ini

Saat hangat mengisi hatimu
Tak pernah kau lepas aku walau sekejap
Bayangmu lekat di pelupuk mataku
Bahkan tak kau biarkan aku mengejap

Meski kutolak hadirmu kini
Aku hanya menjauh tapi tak pergi
Biar tetap ku miliki cinta dan kasihku padamu
Biar tetap aku miliki bayangmu

Betapa kita tak mungkin bersatu
Aku masih memiliki kasihku untukmu
Masih bisa ku pandang pujaanku
Aku masih memilikimu
Walau entah kapan bisa kupersembahkah
Seluruhnya untukmu

Kamis, 31 Maret 2011

akhirnya kutemukan dirimu
kupandang wajahmu
dalam kerinduanku
akan kedekatan kita dulu
walau aku tahu kau tak kan pernah mengerti
aku ingin menjerit menyebut namamu

Kamis, 22 Juli 2010

Sekarang setelah tiga puluh tahun berlalu dan baru sekarang aku menemukanmu kembali aku selalu terharu setiap kali kau membaca tulisan aku. Aku tahu walau kita sekarang berbeda engkau selalu bersama ku. Walau fisikmu tak dapat bersamaku aku tahu aku masih ada di hatimu. Terima kasih untuk selalu bersamaku sekarang walau pun kau jauh.

Rabu, 19 Mei 2010

CINTAKU YANG SALAH

cintaku yang salah
yang tak dapat ku hindari
seharusnya tak boleh kau kudekati
seharusnya tak boleh kau kucintai
seharusnya tak boleh kau ku mimpi
kau yang terus mendekat
kau yang semakin lekat
betapa ingin kau kujauhi
tapi mengapa sulit kulalui
sulit kuterima
aku akan sia-sia
jangan pergi walau ku tahu semua
serba tak pasti
tapi sungguh tak ingin
aku kau tinggalkan sendiri

Kamis, 22 April 2010

Untuk mu Kekasih

Ketika semua orang bergurau
hatiku galau bertemu dengan mu
Setelah tiga puluh tahun berlalu
Terasa seperti mimpi
Terlintas lagi saat-saat bertemu
terbayang kembali tatap mesramu
Aku memang tak dapat melupakanmu
Kau satu-satunya yang begitu lekat
Betapapun aku berusaha dengan yang lain
kau tetap mengisi kalbuku
Aku ingin menjerit saat kau datang
Tahukah kau betapa ingin aku memelukmu
Kasihku yang tak sampai
kasih ku yang tertunda dan tersimpan
Selama tiga puluh tahun dalam kalbuku

Senin, 08 Februari 2010

gelisah ku sendiri
dalam ketakutan akan kuasaMu
malu ku ingin sembunyi
tapi kemana akan ku pergi
Kau maha tau ya Illahi Rabbi
aku melangkah jauh
dan pasti kau murkai
ampuni Aku ya Allah
Jaga Aku.....
Lindungi Aku....
Jangan lagi sampai aku keliru
Aku tak dapat menahan malu dari mu
Masih adakah tempatku di dekatmu?
Masih maukah kau mengampuni aku?